Pemerintah Kabupaten Pamekasan terus berupaya menunjukkan inovasi di setiap sektor. Salah satunya pagi ini berlangsung kegiatan perdana dari inovasi Bahagia Tanpa Gadget (BANGET), Rabu (4/12/2024).
Untuk diketahui, inovasi BANGET diinisiasi sebagai alternatif mengatasi kebergantungan pelajar sekolah dasar dan menengah yang menggunakan gadget berlebihan dengan cara memberikan layanan permainan olahraga tradisional secara gratis.
Disamping itu, inovasi tersebut bertujuan untuk membantu meningkatkan perkembangan fisik, sosial serta emosional anak sekaligus mengenalkan permainan tradisional tempo dulu yang mungkin tidak mereka ketahui saat ini.
Pantauan di lokasi Gor Sahabat Nyalaran, pagi ini menerima siswa dari SDN Kowel I dan SDN Toronan. Sebelum memulai kegiatan, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (DISPORAPAR) Fathorrachman menyapa dan memberikan pengantar kepada siswa dan para guru pendamping dari kedua sekolah.
Peserta BANGET dibagi menjadi beberapa kelompok secara bergantian melakukan permainan yang sediakan. Ada gobak sodor, engrang, tarik tambang, dan lain-lain.
Kepala Sekolah SDN Kowel I (Ibu Meli) dan Kepala Sekolah SDN Toronan (Ibu Sri Rezekiah) turut mendampingi siswanya melakukan kegiatan BANGET. Mereka memberikan respon bahwa pihaknya sangat senang karena kegiatan tersebut bagian dari pembelajaran permainan tradisional.
“sangat luar biasa sehingga anak didik kami bisa tahu permainan tradisional dan langsung bermain, dengan adanya ini seperti permainan engrang, gobak sodor, saya lebih senang banget karena apa di sekolah tidak ada lapangannya di sini kan bisa, apalagi di gor ini dengan nuansa yang sangat rindang dan indah, jadi Banget itu berarti memang sangat Bahagia ini buktinya anak-anak sangat antusias mengikuti permainannya. Saya sangat mendukung program ini agar bisa berkelanjutan” Respon Ibu Meli (4/12/2024).
“pertama alhamdulillah ini memberikan motivasi kepada anak-anak kita mengenalkan permainan tradisioanal, kedua anak-anak bisa refresing, ketiga anak-anak bisa mengekspresikan permainan kerena permainan ini juga bagian dari pembelajaran di sekolah. selanjutnya anak-anak bisa terhindar dari pengaruh hp karena zaman sekarang mulai dari cucu sampai mbah pun tidak terlepas sedikitpun dari hp”. Respon Ibu Sri Rezekiah (4/12/2024).
Siswa sangat gembira mencoba setiap permainan yang disediakan, ditambah lagi DISPORAPAR menyediakan suguhan makanan tradisional “tajhin” yang dibagikan kepada peserta dan guru secara gratis. Mereka menikmatinya di sela-sala istirahat sambil melihat pemandangan taman Hutan Kota Tirta Basuki.